Museum Tsunami Aceh, Rekam Jejak Tragedi Tsunami


Museum Tsunami Aceh adalah sebuah gedung yang menyimpan berjuta sejarah mengenai kesedihan, tangisan serta renungan tentang kejadian duka yang menghampiri Negeri Indonesia, khususnya Provinsi Aceh. Monumen besar di Kota Banda Aceh ini dikenal juga dengan sebutan Rumoh Aceh Escape Hill. Sejarah singkat mengenai pembangunan museum ini yaitu untuk mengabadikan tragedi yang terjadi sekitar 11 tahun yang lalu.

Dimana saat itu terjadi gempa bumi yang disebut Samudra Hindia 2004 yaitu gempa bumi berskala tinggi dari bawah laut yang terjadi pukul 00:58:53 WIB pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir barat Pulau Sumatera, Indonesia. 

Bangunan Museum Tsunami Aceh ini dirancang oleh seorang arsitek terkenal yang bernama Ridwan Kamil alias Kang Emil. Sebelum menjabat sebagai walikota bandung Kang Emil mengikuti sayembara desain Museum Tsunami Aceh yang diselenggarakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR), dan Ridwan Kamil berhasil mengalahkan 153 pesaing dengan karyanya yang luar biasa. Bahkan sebelum menyulap Kota Bandung menjadi luar biasa dan di puji pada acara KAA tahun 2015, Kang Emil sudah lebih dulu memberikan apresiasinya terhadap masyarakat Aceh.


Desain Bangunan Museum Tsunami Aceh

Rumoh Aceh Escape Hill merupakan sebuah gedung dengan struktur empat lantai yang memiliki luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi oleh relief berbentuk geometris. Tampilan interior Museum Tsunami Aceh merupakan sebuah Tunnel of Sorrow, menggiring kita kedalam kenangan sebuah perenungan atas musibah dahsyat yang terjadi pada warga Aceh. Di museum ini terdapat banyak literatur yang membuat kita mengenang akan kesedihan yang di alami masyarakat Aceh.

Museum Tsunami Aceh

Keindahan Bangunan Rumoh Aceh Escape Hill

Bangunan museum sangat indah dengan konsep relief berbentuk geometris. Dari bawah kita bisa melihat bangunan seperti sebuah lapangan bola. Namun jika melihat bentuknya dari atas bentuk bangunan ini sangat unik dan mewah seperti sebuah kapal PLTD apung yang sangat besar. Megah dan besarnya Rumoh Aceh Escape Hill ini menjadikannya sebagai objek wisata yang sangat populer di Aceh dan menjadi salah satu wisata wajib jika berkunjung ke Aceh.

Gedung Museum Tsunami Aceh

Keindahan interior Rumoh Aceh Escape Hill

Jika Anda masuk ke Museum ini, setiap pengunjung akan masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat terjadinya tsunami. Lorong ini disebut dengan Space Of Fear. Ini menggambarkan bahwa kita akan diajak untuk merasakan betapa mengerikannya tragedi bencana saat itu.

Baca Juga : Objek Wisata Pantai Lampuuk, Saksi Sejarah Tsunami Aceh

Dinding museum dihiasi gambar orang-orang sedang menari Saman yang mana ini merupakan kebudayaan Aceh, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. Tampak dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.

Space Of Fear (Lorong Tsunami)

Space of fear

Space Of Hope (Jembatan Harapan)

Interior Museum Tsunami Aceh
Selanjutnya kita menuju sisi gedung yang bernama Jembatan perdamaian (Space of Hope) dimana terdapat banyak bendera negara sebanyak lebih kurang 54 negara yang berpartisipas dalam donor dan memberikan bantuan kepada Aceh saat setelah terjadinya tsunami. Dimana jumlah bendera yang bergantungan di atas gedung juga sama dengan jumlah bola batu yang berada di bawah jembatan. Sedangkan di lantai 2 ada ruangan yang menyimpab video yang mana menyajikan video tsunami selama lebih kurang 10 menit. Di sebelah nya terdapat juga ruangan display dan ruangan sains tentang ilmu mengenai tsunami dan gempa bumi.



Space of Sorrow (Sumur Doa)

Kemudian pada bagian sisi lain dari Rumoh Aceh Escape Hill terdapat sebuah tempat yang bernama Sumur doa atau biasa disebut dengan Space Of Sorrow. Ruangan ini berbentuk sebuah lingkaran yang cukup luas dimana pada sekililing ruangan di buat barisan nama-nama korban bencana tsunami dengan memenuhi seisi ruangan.

Cerobong Doa Museum Aceh
Museum Tsunami Aceh memiliki ruangan yang mencatat serta mengabadikan cerita mengenai orang-orang yang menjadi korban bencana sehingga nama mereka akan terus di kenang di ruangan ini. Oleh karena itu ini menjadikan gedung ini sebagai objek wisata yang sering di kunjungi di Banda Aceh.

Nama-nama Korban Tsunami

Memorial Hall (Ruang Kenangan)

Di lantai 2 Museum Tsunami Aceh ini terdapat sebuah ruangan yang bernama Memorial Hall dimana sebelumya kita harus melalui sumur doa, yaitu sebuah ruangan yang menyediakan sebanyak 26 stand monitor yang dapat kiga gunakan untuk menyaksikan video ataupun cuplikan terjadinya tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.

Stand Monitor Museum Aceh

Visual saat terjadinya tsunami Aceh 2004

Gambar di bawah ini adalah bentuk ilustrasi atau miniatur bagaimana proses terjadinya tsunami di Aceh. Bagian ini dibangun di lantai dua Museum Rumoh Aceh Escape Hill.

Ilustrasi Tsunami Aceh

Space of Memory

Lukisan Pasca Tsunami
Lukisan yang menggambarkan kejadian di Aceh yaitu adanya gelombang besar yang menyapu pemukiman dibanyak kota di provinsi Aceh.

Lukisan Tsunami Aceh

Lokasi Menuju Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh terletak di lokasi taman sari kota Banda Aceh kira-kira 500 meter dari Masjid Raya Biturahman Banda Aceh. Tepatnya terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Baiturahman, Kota Banda Aceh.



Museum Aceh ini dijadikan sebagai media edukasi bagi seluruh masyarakat serta menjadi media evakuasi jika terjadi gempa atau tsunami. Juga berfungsi sebagai objek sejarah, dimana museum tsunami akan menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami yang dikhususkan bagi masyarakat Aceh. 

Baca Juga : Wisata Air Terjun Blang Kolam

Juga sebagai warisan kepada generasi mendatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami yang menyimpan berjuta kenangan. Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami. Dan menjadi monumen untuk meningkatkan semangat perjuangan, perenungan serta harapan untuk membangun mental warga Aceh.

0 Response to "Museum Tsunami Aceh, Rekam Jejak Tragedi Tsunami"

Posting Komentar